Skip to main content

Anatomi Kuda

ANATOMI KUDA

Kaki kuda dikelilingi oleh subtansi yang mirip dengan kuku pada jari manusia yang berguna untuk melindungi dan menyanggah seperempat dari berat badan kuda saat berdiri. Kaki kuda terdiri dari lapisan tanduk (teracak atau hoof) yang di dalamnya terdiri dari os pedal (coffin) dan os navicular, phalanx II, dan tendon felxor digitorum, yang terikat dengan os pedal. Os phalanx II  termasuk tulang kecil, tanpa ada canalis medulla. Terletak miring pada digiti, berada di superor dari os phalanx I dan di inferior dari os phalanx III dan os navicular.  Kaki juga terdiri dari bantalan digital, cartilago lateral, persendian coronopedal, arteri/vena dan nervus.
Lapisan luar kuku terdiri dari dinding kuku, sole, bars, dan frog. Kuku adalah subtansi yang terdiri dari sejumlah keratin yang disekresi oleh corium coronari. Kuku tumbuh kira -kira 0,5 cm (0,2 inchi) per bulan dan menerima inervasi dari kulit jangat yang strukturnya seperti daun yang berada di linea os pedal dan mengikat kuku ke tulang seolah-olah menyambung dengan lamina non sensitif.

Kartilago kolateral adalah kartilago yang berbentuk ramboid yang melekat pada sudut phalanx distal. Kartilago ini terentang ke arah caudal dan proksimal ke daerah heel yang terletak proksimal terhadap batas koroner dari hoof. Kartilago ini dapat dirasakan di atas heel dan terasa fleksibel. Sifat elastisitasnya membantu dalam meningkatkan peran kaki dalam memompakan darah dari daerah kaki.

Fungsi Kaki Kuda
Fungsi utama kaki, dapatlah diringkaskan sebagai ’untuk pergerakan’ (locomotion ). Fungsi yang kedua ialah alat untuk pergerakan yang efisien, kaki menyerap atau meredam goncangan serta menyajikan ata memungkinkan adanya tenaga karena otot – otot  yang masuk ke dalam tulang – tulang kaki.

Dukungan  untuk sikap berdiri dihasilkan oleh apa yang disebut ’ stay apparatus’ dari kaki depan serta stay apparatus dan ’ recipocal apparatus ’ dari kaki belakang.

Stay Apparatus
Untuk kaki depan maupun kaki belakang, stay apparatus dapat didefinisikan sebagai struktur yang memungkinkan seekor kuda berdiri dengan aktivitas muskuler yang relatif kecil pada kaki- kakinya. Apparatus tersebut menghasilkan suatu dukungan yang fleksibel dan cukup elastis pada fetlock yang pada dasarnya sama, baik pada kaki belakang maupun kaki depan. Struktur – struktur yang menyusun apparatus ini mencangkup ligamentum suspensi, ligamentum intersesamoid anatara sesamoid proksimal, ligamentum sesamoid distal dari sesamoid proksimal, dan ligamentum sesamoid pendek. Ligamentum – ligamentum ini bersama – sama dengan tulang sesamoid proksimal membentuk suatu ’sling’ yang melintas permukaan caudal dari fetlock yang membantu mencegah hiper ekstensi yang berlebihan dari fetlock. Ligamentum kolateral dari fetlock serta ligamentum sesamoid kolateral sering kali disebut sebagai bagian dari ’stay apparatus’ karena membantu menahan fetlock dan tulang sesamoid berada pada tempatnya serta mencegah deviasi lateral ataupun medial dari suatu segmen.

Pada kaki depan kecuali pada otot triceps, seluruh struktur dari ’ stay apparatus ’ dapat bersifat tendinosa sebagian dari otot – otot tertentu pada kaki depan. Bagian – bagian tendinosa dari otot serratus ventralis membentuk suatu sling ( ayunan, bandul ) guna mendukung berat badan di antara dua skapula, meski dengan otot- otot  yang dalam keadaan relaks. Otot biceps brachii memiliki sebuah tendo yang merentang sepanjang otot itu, dari skapula sampai radius. Pada saat siku ( elbow ) direntangkan oleh triceps, tegangan pada ujung distal biceps akan cenderung mempertahankan sendi punggung terentang pula. Bagian dari tendo biceps brachii (lacertus fibrosus ) juga menghubungkan fascia yang menutupi otot ekstensor karpi radialis dan dengan cara ini mempertahankan rentangan karpus. Tendo digital ekstensor tidak bekerja selama seekor kuda berada dalam keadaan berdiri tanpa menggerakan kaki.

Ligamentum aksesori atau yang disebut juga superior check liment atau kepala radial dari fleksor digitalis superficialis, merupakan suatu struktur ligamentum yang berat yang melekat pada sisi kaudal dari ujung distal tulang radius serta pada tendo dari fleksor digila superficial. Ligamentum aksesori dari fleksor digital bagian dalam dapat disebut juga ligamentum check inferior atau ligamentum sub karpal yang memiliki suatu perlekatan proksimal terhadap deretan distal dari tulang – tulang karpal serta terhadap ujung proksimal dari tulang metakarpal yang besar ( cannon ). Ligamentum tersebut pada bagian distalnya bersambung dengan tendo fleksor digital bagian dalam. Kedua ligamentum superior dan inferior membantu ligamentum suspensori dalam usaha mendukung fetlock meski bagian – bagian otot dari fleksor digital dalam keadaan relaks.

Pada kaki belakang, selain stuktur – struktur  mendukung fetlock seperti yang telah diuraikan ’ stay apparatus ’ pada kaki depan, terdapat juga terdapat juga struktur lain pada kaki belakang  yaitu mencakup tensor fascia lata, otot peroneus tertius, otot fleksor digital profundus dan ligamentum akasesorinya (tarsal check), serta kemungkinan otot gastrocnemius.

Ossifikasi kartilago merupakan suatu keadaan yang disebut ” sidabone ”. Apabila ada suatu infeksi pada kartilago kolateral ini, akan mengalami keadaan yang disebut quitor.

Muskulus ini terdiri dari beribu-ribu fiber yang berguna untuk pergerakan badan baik untuk flexor dan extensor. Kebanyakan muskulus bekerja bersama-sama.
1 - Trapezius
10 - Latissimus dorsi
19 - Extensor pedis
2 - Splenius
11 - Pectoral
20 - Flexor metacarpi
3 - Rhomboideus
12 - Serratus magnus
21 - Flexor metatarsi
4 - Brachiocephalic
13 - Intercostal
22 - Extensor pedis
5 - Masseter
14 - Gluteal muscles
23 - Flexor pedis
6 - Supraspinatus
15 - Tensor vaginae femoris
24 - Gastrocnemius
7 - Infraspinatus
16 - Biceps femoris
25 - Peroneus
8 - Deltoideus
17 - Semi tendinosus

9 - Triceps
18 - Extensor metacarpi magnus


Gambar 2. Muskulus pada kuda 

2.1        Tendo
Pada kuda dewasa, tidak terdapat belly otot dibawah karpus atau tarsus. Tendo dari beberapa otot pada kaki depan dan beberapa otot pada kaki belakang berlanjut ke kaki dimana tiap tendo masuk ke dalam phalanx seperti dijelaskan di dalam otot – otot yang bekerja di dalam digiti.

Tendo dari otot fleksor digital dalam bergerak ke bawah ke palmar dari metacarpus melintas fetlock, dan pada sesamoid distal dan proksimal yang masuk ke bagian palmar dari phalanx distal, yang merupakan paling distal. Tendo ekstensor digital yang biasa melintas kebagian dorsal dari metakarpus diatas fetlock dan masuk ke prosesus ekstensor dari phalanx distal.

Pada kaki depan tendo ekstensor digital lateral masuk pada ujung proksimal dari phalanx proksimal setelah ’pursuing a course’ arah lateral terhadap tendo ekstensor digital biasa. Pada kaki belakang tendo ekstensor digital lateral bergabung dengan otot ekstensor digital panjang yang sama dengan tendo ekstensor digital yang biasa dari kaki depan.

2.2        Ligamentum
Ligamentum kaki mencakup ligamentum kolateral, lateral dan median dari tiap sendi, sendi fetlock, sendi pasterna dan sendi coffin ini merupakan ligamentum yang khas yang terdapat pada sendi ginglymus. Disamping itu terdapat suatu ligamentum khusus yang disebut ligamentum suspensori. Pada hewan – hewan yang teracaknya lebih dari satu terdapat sejumlah jaringan otot yang biasanya terdapat dalam struktur yang disebut otot interoseosa.

Ligamentum suspensori atau otot interoseosa terdapat diantara tulang metakarpal dan tendo fleksor digital bagian dalam. Ini menempel pada posisi proksimal pada  ujung proksimal dari tulang metakarpal ( untuk kaki belakang tulang metatarsal ) dan pada deretan distal dari tulang – tulang karpal atau tarsal. Ini melintas turun diantara tulang – tulang metakarpal pada permukaan tulang metakarapal besar pada ternak besar.
Pada saat mencapai fetlock ligamentum suspensori terbagi menjadi beberapa cabang. Sambungan utama dari ligamentum suspensori melekat pada tulang sesamoid proksimal dan ligamentum intersesamoid, yang mengikat kedua tulang itu bersama-sama. Disamping itu, terdapat suatu pita yang merentang melintas tiap sisi dari fetlock sebuah pita medial dan sebuah pita lateral, masing-masing melintas fetlock, menempel pada tendo dari otot ekstensor digital. Perlekatan ini terdapat pada daerah phalanx proksimal. Ligamentum suspensori berparan dalam mekanisme pendukung yang melekat untuk sendi fetlock disamping terhadap tendo fleksor digital bagian superfisial.

Ligamentum sesamoid distal dari tulang-tulang sesamoid distal mengikat tulang – tulang sesamoid ini terrutama pada phalnx prosimal, tetapi juga ada perlekatannya terhadap phalanx tengah. Ligamentum – ligamentum sesamoid distal terdiri dari sebuah ligamentum superficial, sebuah ligamentum tengah serta dua buah ligamentum bagian dalam. ligamentum sessamoid bagian dalam, juga dikenal dengan nama ’cruciate ligament’, bergerak dari tulang sesamoid proksimal diagonal ke sisi yang berlawanan dari ujung proksimal phalanx pertama, kira – kira pada tingkat yang sama seperti ligamentum yang pendek.

Ligamentum sesamoid (v atau oblique) bagian tengah terentang dari ujung distal tulang-tulang sesamoid proksimal menempel pada aspek palamar dari phalax tengah. Ligamentum sesamoid superficial (lurus atau y) terlentang dari ujung palmar dari tulang-tulang sesamoid proksimal kearah distal ke ujung roksimal dari phalanx tengah.

Ligamentum sesamoid pendek melintas dari setiap sesamoid kesisi yang bersangkutan dari phalanx proksimal. Hal ini dapat terlihat hanya dengan memebuka kapsul sendi serta melihatnya kebawah. Tulang sesamoid distal memiliki sejumlah ligamentum yang berkaitan.ada ligamentum kolateral (Ligamentum ri dari sesamoid distal ) melekat pada setiap ujung tulang sesamoid distal, serta  suatu ligamentum T yang melintas dari bagian tengahnya phalanx tengah menuju ke tendo pleksor digital bagian dalam.
Lanular digital proksimal merupakan suatu penebalan dari fascia dalam daerah fetlock. Serabut – seraburnya bergerak transversal, dan ligamen ini mengikat tendo – tendo dari otot fleksor dalam dan superisial ke dalam parit pada sisi palmar dari tulang– tulang sesamoid proksimal. Ligamentum anular digital distal terletak lebih distal serta mengikat tendo fleksor digital dalam, pada terminasi dari tendo fleksor digital superficial, yang menempatkannya dekat dengan pasterna.

Gambar

2.1        Sinovial
Struktur – struktur sinovial yang berikatan dengan kaki mencakup selaput sinovial yang mengelilingi tendo fleksor digital bagian dalam di daerah metacarpus. Selaput sinovial ini kadang – kadang juga terlibat dalam pembengkakan tendo ( bowed tendon) seperti halnya tendo itu sendiri. Selaput sinovial digital di daerah fetlock terlentang ke arah distal sejauh ligamentum T dari pertengahan phalanx kedua ke tendo fleksor digital bagian dalam. Persis disebelah distalnya adalah kapsul sendi dari sendi coffin dan juga bursa navicular ( bursa podotrochlearis ) yang berkaitan dengan sesamoid distal serta tendo fleksor bagian dalam.

Terdapat pula suatu kapsul sendi yang berkaitan dengan tiap sendi – sendi fetlock,sendi pasterna dan sendi coffin. Terdapat juga beberapa bursa yang berikatan dengan tendo dari extensor digital dan ektenso digigtal lateral yang melintas sendi fetlock dalam perjalanannya menuju processus ektensor dari phalanx distal dan phalanx pertama 

Comments

Popular posts from this blog

Kalopo (Calopogonium mucunoides)

Tanaman ini tumbuh menjalar dan bisa memanjang sampai 30- 50 cm. Tanaman ini beradaptasi pada tanah yang basah dan tidak tahan terhadap kekeringan. Batang dan daun yang muda berbulu, berwarna coklat keemasan. Bentuk daun bulat dan berkelompok 3 dalam satu tangkai. Bunganya kecil berwarna ungu. Jenis legum ini kurang disukai oleh ternak karena daun  dan batangnya berbulu. Biasa ditanam dengan biji dengan kebutuhan 6-9 Kg/ha. Dapat ditanam dengan rumput Rhodes dan  Brachiaria .

Zat Pengharum pada Pakan Ayam

Untuk menambah daya rangsang ayam terhadap pakan, bisa juga ditambahkan pengharum yang beraroma khusus, biasanya berasal dari ekstrak tumbuhan. Pengharum ini dapat diperoleh di importir obat ternak atau toko-toko kimia. Bahan yang bisa dibeli di toko kimia seperti pengharum yang beraroma vanila. Penggunaan pengharum dalam pakan tidak mutlak. Tidak semua pakan komersial pabrik menggunakan pengharum. Dengan menggunakan bahan baku berkualitas baik akan dihasilkan pakan dengan aroma yang khas. Proses pencetakan pelet melalui tahapan penguapan (steaming) akan memberikan aroma yang lebih merangsang ayam untuk meningkatkan konsumsi pakan.

Laporan Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak (IKT) | Nekropsi

BAB I PENDAHULUAN     Nekropsi merupakan pemeriksaan kondisi jaringan tubuh ternak yang dilakukan dengan cara membedah atau membuka rongga tubuh sehingga fisik organ dalam ternak dapat diamati. Dalam penggunaanya, nekropsi banyak digunakan dalam hal pemeriksaan unggas yang diduga telah terjangkit penyakit. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui penyakit yang diderita oleh unggas sehingga dapat ditentukan penanganan yang tepat untuk menanggulangi penyakit tersebut agar peternakan terhindar dari kerugian finansial yang lebih besar. Maka dari itu nekropsi sangat penting untuk dipelajari, mengingat pentingnya menjaga kesehatan unggas dalam keberlangsungan usaha peternakan.     Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan lebih terlatih dalam melakukan nekropsi pada unggas dan mampu menganalisa penyakit yang diderita oleh unggas. Manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan lebih memahami secara mendalam mengenai karakteristik penampilan luar dan organ dalam unggas yang terkena penya